Paper for this conference may be submitted either in Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, English or Arabic. And presentation may also be delivered in those languages.
There will be three categories of speakers in this conference including keynote speakers/guest speakers, invited speakers and paper presenters. The organizer of the conference will invite several outstanding and high reputed scholars to be the keynote speakers/guest speakers talking about their expertise to address the main theme of the conference, the BUAF-5.
The organizer will also invite some of the leadership team members of the Public Islamic High Education Institutions (PTKIN) from Borneo area and several targeted government officials to be the invited speakers. And the participants who already sent their papers will make paper presentation as they will be called as paper presenters. Participants of this conference come from many different groups including undergraduate students from various universities and colleges worldwide, especially those from Borneo, Indonesia and Southeast Asian universities as well as young scholars who have interest in the studies of humanity and science especially in the time of this pandemic covid-19 that has been challenging human beings.
Makalah untuk konferensi ini dapat ditulis dalam 4 pilihan bahasa,yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Adapun pemakalah dalam konferensi ini terdiri keynote speakers/guest speakers, invited speaker dan conference speakers. Keynote speaker/guest speakers untuk konferensi ini adalah pemakalah atau presenter ahli/pakar yang diundang secara khusus untuk menyampaikan materi (makalah presentasi) yang terkait dengan tema konferensi BUAF-5.
Invited speakers adalah pembicara undangan yang terdiri dari pimpinan Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (PTKIN) Borneo dan pihak yang layak untuk diundang. Sementara conference speakers adalah pemakalah dari unsur mahasiswa dan calon sarjana dari berbagai perguruan tinggi di borneo khususnya, Indonesia dan mancanegara pada umumnya yang berminat dengan kajian-kajian kemanusiaan dan ilmu pengetahuan, dalam kaitannya dengan pandemi covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.